Kedai Kopi: Gelombang Baru Budaya Kopi di Prancis

Kedai Kopi: Gelombang Baru Budaya Kopi di Prancis

Kopi tradisional pada seng kehilangan daya tariknya di Prancis. Merek-merek baru, yang terinspirasi oleh kedai kopi, memenuhi harapan klien yang lebih muda, terhubung, dan gourmet. Tempat-tempat ini memodernisasi pengalaman kopi, jauh dari petits noirs klasik, dan menemukan kembali diri mereka sendiri untuk merayu audiens yang mencari kualitas dan orisinalitas.

Carlos Eisler, chief operating officer % Arabica, sebuah jaringan kedai kopi Jepang, mengatakan: “Kami tidak ingin meniru Starbucks, kami adalah bagian dari gelombang ketiga kedai kopi.” Generasi baru perusahaan ini berbeda dari raksasa Amerika, yang berjuang untuk mendapatkan kembali pertumbuhannya. Setelah upaya pertama pada tahun 2019, % Arabica telah membuka salon baru di Paris, dekat Cirque d’Hiver, menandakan kembalinya ke ibu kota. Diluncurkan di Kyoto pada tahun 2014 oleh Kenneth Shoji, rantai ini sekarang memiliki 203 salon di seluruh dunia dan berencana untuk membuka tiga toko di Paris pada musim panas. “Pecinta kopi, Prancis dan asing, ada di sini,” kata Carlos Eisler.

Kopi Berkualitas dengan Desain Elegan

Kedai kopi seperti % Arabika menonjol karena kualitas penawaran mereka: kopi luar biasa yang disiapkan oleh barista berpengalaman, pemanggangan yang cermat, dan pendekatan etis dengan sumber perdagangan yang adil. Menunya menawarkan kopi atau minuman berbahan dasar matcha, sekitar 6 euro per cangkir, serta pilihan sandwich click here dan kue kering. Suasana tempat ini rapi, dengan dekorasi modern dan hangat: etalase berwarna kafe-au-lait, interior dengan kayu pirang dan pencahayaan yang terinspirasi oleh bentuk pembuat kopi jam pasir. “Kenneth adalah seorang perfeksionis, dialah yang memberikan kesempatan untuk setiap pembukaan,” kata Carlos Eisler.

Gelombang Pendirian Baru

% Arabika adalah bagian dari gerakan kedai kopi yang lebih besar yang menyapu Paris dan Prancis. Merek-merek independen kecil, baik modern maupun trendi, mengguncang kode tradisional kafe lingkungan, sering dikaitkan dengan seng dan kopi dasar yang menua. Fenomena ini tampak paradoks, terutama pada saat bistro tradisional Prancis baru saja tertulis di Inventaris Warisan Takbenda UNESCO untuk praktik sosial dan budaya mereka.

Revolusi kopi di Prancis sedang berlangsung, dan tampaknya masih jauh dari henti, didorong oleh generasi baru konsumen yang mencari pengalaman berkafein yang lebih halus dan modern.

Help someone by sharing with others!

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *